Kiat Keselamatan untuk Bekerja dengan Hewan

Bekerja dengan hewan tentu saja merupakan prospek yang menarik, tetapi selalu ada risiko terkait dengan pekerjaan apa pun yang melibatkan interaksi tangan dengan hewan (apakah Anda bekerja dengan hewan peliharaan, ternak , atau satwa liar ). Hewan bisa agak tidak dapat diprediksi ketika mereka sedang stres atau di lingkungan yang tidak dikenal, seperti ketika mereka mengunjungi kantor dokter hewan atau salon perawatan , jadi penting untuk memperhatikan dan tetap waspada terhadap hewan yang Anda tangani setiap saat. Anda dapat meminimalkan risiko cedera dengan mengikuti panduan keselamatan penanganan hewan ini:

  • 01 Mendekati Semua Hewan Dengan Perhatian

    Berhati-hatilah untuk menghindari bintik-bintik buta dan mendekati hewan secara perlahan sehingga mereka selalu sadar akan keberadaan Anda. Bicaralah dengan lembut saat Anda mendekati hewan sehingga Anda mendengar suara datang. Gerakan tiba-tiba tidak pernah merupakan ide yang baik, terlepas dari spesies atau breed yang terlibat.
  • 02 Tetap Waspada di Semua Waktu

    Gigitan, tendangan, dan goresan sering terjadi ketika seorang pawang terganggu. Ketika Anda bekerja dengan hewan, mereka harus memiliki perhatian penuh Anda setiap saat. Saat-saat kecerobohan adalah semua yang diperlukan untuk mempertahankan cedera yang berpotensi serius. Jangan biarkan diri Anda terganggu oleh ponsel atau obrolan kosong dengan penangan lain.

  • 03 Pelajari Perilaku Spesies

    Penangan harus memperhatikan sinyal perilaku yang ditunjukkan oleh hewan. Sangat penting untuk mengenali bahasa tubuh yang negatif - terutama tanda-tanda agitasi. Kuda-kuda menjepit telinga mereka, menyerang dengan gigi mereka, dan menendang ketika kesal. Anjing menggeram, berjongkok, dan menelanjangi gigi mereka ketika mereka merasa terancam. Pastikan untuk mempelajari tanda-tanda peringatan ketika Anda mulai bekerja dengan spesies baru.

  • 04 Ambil Tindakan Pencegahan Terhadap Penyakit Zoonosis

    Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan langsung dari hewan ke manusia. Contoh penyakit zoonosis termasuk kurap, salmonella, herpes B, rabies, hepatitis, dan tuberkulosis. Anda harus terbiasa dengan tanda-tanda dasar dari hewan yang terinfeksi dan menyadari bagaimana penularan dapat terjadi sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari infeksi. Pastikan untuk mencari perhatian medis segera setelah paparan potensial.

  • 05 Minimalkan Reaksi Alergi

    Alergen seperti bulu binatang dapat berpotensi menyebabkan bersin, mengi, iritasi mata, atau gatal-gatal. Beberapa individu mengalami kedaruratan pernapasan yang parah yang membutuhkan penggunaan inhaler atau bahkan rawat inap. Alergi tembakan mungkin diperlukan untuk meminimalkan reaksi Anda sehingga Anda dapat dengan aman bekerja dengan hewan dalam kapasitas tangan. Anda mungkin juga perlu menghindari jenis hewan tertentu jika Anda sangat alergi terhadap mereka.

  • 06 Periksa Fasilitas Penanganan untuk Keselamatan

    Tajam tepi, lantai licin, pencahayaan yang tidak tepat, dan bahaya struktural lainnya bertanggung jawab atas banyak kecelakaan dan cedera. Penting untuk menjaga lingkungan yang aman dan untuk menjaga semua peralatan penanganan hewan dalam keadaan baik.

  • 07 Kenakan Alat Pelindung Diri

    Benda-benda dari alat pelindung diri dapat meliputi berbagai pilihan seperti kacamata pengaman, sarung tangan lateks, masker, sepatu dari baja, helm, baju pelindung, dan celemek timbal. Jika ada produk yang tersedia dan tepat untuk tugas yang ada, pertimbangkan untuk memanfaatkannya. Peralatan pelindung dapat sangat meminimalkan kemungkinan cedera.

  • 08 Menahan Hewan dengan Benar

    Mengamankan hewan dengan aman dapat membantu Anda menghindari keseleo, ketegangan, terpeleset dan jatuh kecelakaan, dan cedera fisik lainnya. Hewan besar, seperti sapi dan kuda, harus ditempatkan di kandang atau kios. Halters, hobbles, atau hambatan lain juga bisa digunakan. Anjing dapat dibasmi dan kucing dapat dibungkus dengan lembut di handuk. Dalam kasus ekstrim, obat penenang harus diberikan oleh dokter hewan .

  • 09 Buang Sampah Medis dalam Wadah yang Sesuai

    Selalu tangani peralatan medis berbahaya (seperti jarum atau bahan kimia) dengan sangat hati-hati. Jangan pernah membuang jarum di tempat sampah. Sebagian besar klinik dan peternakan menyimpan kotak pembuangan biohazard merah khusus untuk tujuan ini.

  • 10 Memiliki Strategi Keluar

    Strategi keluar sangat penting ketika bekerja dengan hewan besar di kandang, kandang, atau parasut. Jangan biarkan diri Anda terpojok. Pertahankan jalan kabur yang jelas setiap saat. Anda bisa terluka parah jika Anda disematkan di sudut oleh salah satu spesies ternak yang lebih besar.