Panduan untuk Keahlian Persuasif, Termasuk Contoh

Persuasi di tempat kerja (atau lingkungan lain) memerlukan meyakinkan orang lain untuk mengikuti suatu tindakan, untuk menyetujui komitmen, atau untuk membeli produk atau layanan. Pengusaha terutama menghargai keterampilan persuasif karena mereka memengaruhi begitu banyak aspek di tempat kerja sehingga meningkatkan produktivitas. Namun, teknik persuasi juga digunakan dalam kampanye politik dan penggalangan dana, prosedur hukum, dan bidang lainnya.

Keterampilan persuasif digunakan untuk mempengaruhi banyak pemangku kepentingan yang berbeda. Para pemangku kepentingan ini termasuk pelanggan; rekan kerja; atasan; mitra bisnis; bawahan; donor; sumber pendanaan; hakim; juri; konsumen; pemilih, dan calon karyawan.

Proses Persuasi

Proses persuasi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut:

1. Menilai preferensi, kebutuhan, dan kecenderungan dari individu atau kelompok yang ditargetkan.

2. Menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan yang ditargetkan.

3. Mengartikulasikan dengan jelas manfaat dari menerima agenda yang diusulkan atau tindakan.

4. Secara aktif mendengarkan kekhawatiran para pemangku kepentingan dan mengungkap keberatan apa pun terhadap proposal.

5. Menghadirkan tandingan untuk mengatasi keberatan apa pun.

6. Mengenali batasan yang sah untuk sebuah proposal.

7. Memodifikasi proposal sesuai kebutuhan untuk menemukan kesamaan dengan pemangku kepentingan.

8. Klarifikasi persyaratan perjanjian akhir.

9. Melakukan tindak lanjut untuk menentukan apakah ada pemangku kepentingan yang masih ragu tentang proposal.

Contoh Keterampilan Persuasif

SAYA

N - Z

Daftar Keterampilan: Keterampilan Kerja yang Didaftarkan oleh Pekerjaan | Daftar Keterampilan untuk Resume

Artikel Terkait: Soft vs. Hard Skills | Bagaimana Cara Memasukkan Kata Kunci dalam Resume Anda | Daftar Kata Kunci untuk Resume and Cover Letters | Keterampilan dan Kemampuan