Cara Membangun Budaya Akuntabilitas

Budaya akuntabilitas adalah organisasi karyawan yang bertanggung jawab. Hasil dikomunikasikan dan dipahami oleh semua orang. Akuntabilitas ditentukan secara proaktif, sebelum fakta, tidak reaktif, setelah fakta. Ketika suatu kesalahan dibuat, responsnya bukan menunjuk pada jari dan alasan - ini adalah tentang memecahkan masalah dan belajar dari kesalahan. Setiap karyawan merasakan rasa kepemilikan untuk hasil organisasi dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut.

Sekarang, siapa yang tidak ingin bekerja dalam budaya semacam itu? Bahkan yang lebih penting, bagaimana Anda menciptakan budaya akuntabilitas? Ini dimulai dan diakhiri dengan kepemimpinan! Pemimpin - mulai dari atas, dan di semua tingkatan - akan mengirimkan pesan yang jelas dan konsisten (baik atau buruk) tentang "bagaimana kita melakukan sesuatu di sini". Jadi, apa yang dapat dilakukan para pemimpin untuk mendorong budaya akuntabilitas?

1. Walk the Talk - Model Accountable Perilaku

Saat ini, organisasi begitu takut terhadap tuntutan hukum sehingga mereka tidak akan mengakui kesalahan . Alasan macam itu membuat dan menyalahkan orang lain akan menurun dan meresap ke seluruh organisasi. Ketika seorang pemimpin dapat berdiri di depan karyawan mereka dan berkata, “ Saya membuat kesalahan - dan inilah yang akan kami lakukan untuk memperbaikinya” itu memberi contoh positif perilaku bertanggung jawab yang tidak akan ditakuti karyawan.

2. Definisikan Hasil dan Harapan

Jangan menunggu kesalahan terjadi dan kemudian buang mencari energi siapa yang harus disalahkan.

Sebaliknya, tetapkan standar dan harapan yang jelas sebelum pekerjaan dimulai. Kemudian, pastikan semua karyawan sadar dan pahami hasil apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan apa harapannya bagi semua karyawan. Setiap karyawan harus memiliki "garis pandang" untuk hasil yang diinginkan organisasi.

3. Dapatkan Komitmen

Tanpa komitmen, kita mendapatkan kepatuhan atau bahkan perlawanan. "Saya akan mencoba" bukan komitmen. Tanyakan: “Apakah saya memiliki komitmen Anda?” , Dan dengarkan kekhawatiran apa pun. Bekerjalah dengan karyawan untuk mengatasi hambatan dan cari tahu apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan komitmen mereka.

4. Terbuka untuk Umpan Balik dan Pemecahan Masalah

Dengan kata lain, jangan pernah "menembak pembawa pesan". Memiliki lingkungan pintu terbuka di mana setiap karyawan diberdayakan untuk membawa masalah apa pun kepada siapa pun di dalam organisasi tanpa takut terkena dampak.

5. Rekrut Karyawan yang Dapat Ditanggung

Jangan hanya menyewa untuk keterampilan dan pengalaman teknis, sewa untuk menyesuaikan budaya . Carilah rekam jejak untuk mengakui kesalahan dan mengatasi rintangan.

6. Pelatih Karyawan tentang Bagaimana Menjadi Bertanggung Jawab

Banyak orang berasal dari latar belakang di mana mereka tidak pernah harus bertanggung jawab. Mereka digunakan untuk penghargaan untuk tempat ke- 5. Mereka mungkin harus mempelajari keterampilan dan perilaku baru, seperti pemikiran kritis dan masalah sebelum mereka dapat mulai berkembang dalam budaya akuntabilitas.

7. Konsekuensi dan Penguatan

Pada akhirnya, harus ada konsekuensi untuk kinerja yang buruk secara konsisten dan memperkuat untuk hasil dan perilaku positif. Tanpa ini, karyawan akan segera menangkap akuntabilitas itu semua bicara dan tidak ada tindakan.

8. Bertahanlah Satu Sama Lain

Dalam budaya pertanggungjawaban, pemimpin tidak hanya meminta pertanggungjawaban karyawan atas hasil. Semua orang menganggap semua orang bertanggung jawab! Setiap karyawan mengambil kepemilikan hasil organisasi, bukan hanya bagian kecil mereka di dunia. Sekali lagi, pemimpin dapat menjadi teladan, mengajar, dan memperkuat mentalitas kepemilikan semacam ini.

Budaya akan berubah dengan cara yang positif ketika para pemimpin secara konsisten mempraktikkan 8 prinsip ini. Jika mereka tidak mau atau tidak bisa, maka mungkin sudah waktunya untuk menemukan pemimpin baru.